Skip to main content

Positive Thinking

Cara pandang positif akan mempengaruhi efektivitas kerja kita untuk selalu optimis memandang situasi dan kondisi yang sedang terjadi di tengah lingkungan kita. Bahkan cara pandang demikian secara tidak langsung akan mempengaruhi bagaimana kualitas hidup dan nilai hidup yang dimilikinya. Itulah sebabnya mereka yang mempunyai cara pandang positif akan memiliki willingness to do more (keinginan untuk melakukan lebih dari yang diminta) dan watak pekerja keras (smart worker) individu yang memiliki cara pandang demikian juga, secara pribadi akan mampu memetakan kompetensi dan minatnya sehingga dia akan tau dimana dan bagaimana dia berkembang. Dengan dia akan tau dimana & bagaimana dia berkembang. Dengan niat yang tulus, seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, karena dia tau itu merupakan bagian dari hidupnya.

Jadi, Mari kembangkan optimisme kita mulai hari ini untuk memaknakan arti hidup, membangun keluarga, membangun perusahaan, dan membangun masyarakat. Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah serta mengenali bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Melihat yang negatif tapi menekankan yang positif. Menghadapi yang terburuk namun mengharapkan yang terbaik. Mempunyai alasan untuk menggerutu tetapi memilih untuk tersenyum. "daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan"

Comments

Popular posts from this blog

Explore Pahawang Island (Part 2)

As my promise setelah 2 bulan berlalu, ngumpulin mood dan waktu buat ngedit video Pahawang.  akhirnya jadi juga ini huft Hari terakhir di Pahawang lanjut snorkling lagi, jujur gw lupa nama spotnya apa, tapi yang jelas bukan di Penangkaran Nemo. yang paling menarik dan yang paling gw suka dari bagian snorkel di hari terahir ini adalah gw berani lepas Life Vest dan berenang indah di lautan lepas, men seriusss men ternyata ga tenggalam beneran ngambang, snorkel dari atas pun lebih asik jadi tinggal kecipak kecipuk kaki aja. Tinggal pas mau nyelam (free dive) gitu masi belom bisa banget waktunya kurang buat gw (bilang aja pengen jalan jalan lagi) Kelar snorkel melipir ke Kelagian Kecil lagi buat makan siang, santai santai manja sebelum akhirnya kita balik ke Ketapang Port buat bilas diri dan siap2 pulang menuju Bakahuni - Merak - Jakarta.

5 Tahun Kemudian

 Haloooo 5 tahun berselang setelah blog-ku terakhir. Banyak banget hal yang terjadi selama 5 tahun ini Masya Allah, sampai aku memutuskan untuk blog ini menjadi private, karena sepertinya tulisan-tulisanku terlihat tidak 'bermutu' ahahaha padahal memang aku menulis hanya untuk menumpahkan kegelisahan-kegelisahan. Banyak yang tanya Resty emosinya stabil ya, dewasa ya, hidupnya pasti enak. Ya itu kan yang tampak di permukaan aja, mana ada aku share soal penderitaan, ya cukup orang-orang terdekat aja yang mengerti. Oke disini aku gamau bahas juga soal penderitaan yang aku alami, mungkin lebih ke sharing, dan aku akan mencoba untuk lebih rasional dalam sudut pandangku mengenai suatu hal. Ya apalagi kalau bukan untuk mendokumentasikan cerita-cerita apa saja yang aku alami. Mulai darimana ya? Mari kita coba flashback apa yang terjadi selama 5 tahun ke belakang ini (semoga benar ingat 2017 Awal tahun ini aku berdoa aku pengen banget jalan-jalan entah keliling Indonesia atau keluar neg

Kapan Nikah?

KAPAN NIKAH? dulu kalo denger orang orang di tanya kya gini gw cuma bisa ketawa geli, eh terus iseng2 temen-temen nanya, eh ko makin lama makin banyak yang nanya ya, sampe sadar diri ketika temen-temen main uda pada abis karena mereka uda pada nikah semua. yang paling ganggu adalah ketika orangtua mulai nanya "Kapan Nikah?" ini ganggu banget, bukan karena risih, tapi kalo orangtua udah nanya soal ginian berati mereka serius, gw udah bukan waktunya lagi main-main, dan akhirnya gw sadar umur gw tahun ini hampir seperempat abad ... mulai kepikiranlah gw, dulu pas ditanya "Kapan Nikah?" dengan lantang gw jawab "Umur 28 ketika gw udah SIAP" sekarang? gw mikir lebih realistis, nunggu SIAP itu relatif, mungkin aja gw itu sebenernya gak akan pernah siap. Apalagi menurut gw, Jakarta bukan lah bagian dari kebudayaan Indonesia, dimana cewe umur 30 taunan belom nikah itu wajar banget, hal biasa, karena ya emang keasyikan karier atau susah nyari yang ideal,