Fungi menyita perhatian gw semenjak baca buku Dewi Lestari - Supernova 'Partikel'
Dari sekolah, kita selalu mengklasifikasikan bahwa semua jamur adalah Plant atau tumbuhan.
Padahal setelah di teliti mereka jauh dari ciri-ciri Plant kingdom. Mereka ada di tengah-tengah plant and animal biasa disebut Fungi Kingdom.
Sama halnya seperti tumbuhan, mereka berakar ke tanah dan menyerap nutrisi tanpa sistem penceraan atau mulut. Bukan juga seperti animal, mereka juga gak bisa jalan, terbang, berenang atau merayap. Mereka gak pindah from place to place like bernacles, do move in their shells and have muscle-like tissues. Fungi do not.
Tapi Fungi juga gak mirip tanaman. They don't do photosynthesis ga punya klorofil, ga butuh sunlight, water and carbon dioxide. Mereka memakan bahan biologis lainnya, biasanya jaringan yang udah mati. Jadi mereka lebih mirip kyak Heterotrof Plantlike (organisme yang memperoleh karbon untuk sintesis dari bahan organik lain atau protein). They need their own kingdom
dan sepertinya Jamur adalah organisme pertama di muka bumi, ini belom pasti sih, tapi sepertinya dia adalah satu satunya organisme pertama yang selamat dari dampak asteroid dahsyat and lest you think this kind of cyclopean 'shroom has gone the way of the dinosaurs. Believe it or not, ini juga gw tau dari Partikelnya teh Dewi sih, organisme terbesar yang pernah hidup di bumi (mungkin) jamur di Oregon yaitu Armillaria Ostoyae atau honey mushroom mycelium yang hidup 3 meter di bawah tanah and is estimated to cover 2,200 acres dan berusia lebih dari 2400 tahun.
mungkin bahasan setelah ini bakal lebih berat, tapi ini menarik banget buat gw...
Far out scholar Terrence McKenna dalam bukunya Food of The Gods: The Search for The Original Tree of Knowledge, ngambil hubungan yang lebih jauh yang disebut Missing Link antara nenek moyang atau ancestors and language-using, symbol-toting Homo Sapiens (or Homo Spiritualis) bukan fase evolusi tapi interaksi dengan entheogens - namely "magic" mushrooms.
McKenna berpendapat manusia purba mencari makan di padang rumput afrika yang memiliki varietas konsumsi menjadi fungal hallucinogen, bisa memicu transendensi semiotically kompleks (and the various perceptual adventages) of the psychadelic experience. It’s this psychosymbiotic mingling with the “vegetable mind” of the natural world that triggered those things which separate us from the animals: use of symbols, language, ritual, and abstract representation.
Selama berabad-abad pengalaman ini akan tetap di ritualkan, apa yang tersisa saat ini hanyalah simbol hidden in plain sight in many of the religious traditions of the world. Teori ini sekarang dijuluki "Stoned Ape Theory of Human Evolution". is fascinated! - and i whole heartedly recommend McKenna's book if you want to learn more about this.
adalagi bahasan tentang gimana Jamur dapat menyelamatkan dunia karya Paul Stamets - Six Ways Mushrooms Can Save The World dengan argumen struktur miseliumnya, wah kalo ngomongin miselium bisa lebih panjang lagi. Miselium kya jaringan sel yang terjalin menyerap hampir semua daratan bumi, is not something to take lightly. It literally engulfs the soil beneath us in a sentient web, rising up beneath our footsteps, hungry for nutrients. There is something beautiful and horrifying, ancient and keenly technological about these organisms, a complexity it may take a psychedelically-informed, non-institutional mind to fully appreciate.
Comments
Post a Comment